Berikut foto2 tempat popping di sekitar Biak, sayangnya selama ini belum pernah dapat seekor ikan pun, padahal lokasi menjanjikan..
Rabu, 26 November 2008
Spot popping darat di Biak..
Minggu, 05 Oktober 2008
Biak Trip, by Mr.Jon hambali dkk, 20-27 September 2008
Lokasi : Pulai Indi, Laut Porisa, Reef Isabel, Pulau Rani, Pulau Insumbabi, Hole Korido (reef Ukrai).
Anglers : Jon Hambali, Ky, Keith, Acun, Joko, Adam. Lokal : Cun, Yongky, Gilbert, Leo.
1 minggu full popping, tapi hasil tidak terlalu banyak seperti yang diharapkan, karena trip bersifat eksplorasi dan hampir semua tempat yang dikunjungi sudah habis oleh bomers..
Jumat, 03 Oktober 2008
Big Doggie, Yambarai 5 September 2008
5 september 2008, ke korido mancing sekalian ngantar bbm. Mulai mancing jam 9 malam. Mancing di sekitar reef Tanjung Yambarai, depan Irieki, ga jauh dari hole korido. Ikan sangat sedikit yang makan. Jam 2 malam, pas lagi ngantuk2nya, tiba2 ada sambaran ganas dari monster bawah laut. Setelah fight hampir 1/2 jam, badan udah lemees abis (keliatan ga pernah olahraganya), pelan2 berhasil juga tuh monster naik. Lumayan, ditimbang mencapai 45 kg, panjang sekitar 120 cm.
Doggie ini sekalian jadi record sementara ikan terbesar yang pernah saya pancing.
Lokasi : Tanjung Yambarai, Korido
Kondisi angin/arus : Sangat Tenang, arus nyaris tidak ada.
Arsenal : Rod Jigwrex B526, Shimano Kaiokon EV4000 (dua2nya dari bro Ronald, salut), pe6 YGK Jigman, Leader varivas 80 lbs, hook Mustad size.24 (pasang dua rangkaian, satu kena di mulut, 1 lagi kena ke badan doggie, n udah bengkok kebuka, untung ga lepas).Teknik mancing dasar, umpan cakalang/tongkol diiris.
Hasil : Dog tooth tuna, 45 kg. Yang lain kapmer, kuniran dll, ukuran standar 0 - 2 kg an, ga banyak, cuma sekitar 10 ekor
Anglers : Cun, Darwin, Yongky, Gilbert, Mr. Leo, Mr.Kie, Wilson, Herry.
Rabu, 21 Mei 2008
Insumbabi, 21 Mei 2008
Destinasi memancing kami kali ini adalah pulau Insumbabi. Kebetulan seorang teman tempat kami menitipkan boat di Korido mempunyai kenalan penduduk Insumbabi. Kami berangkat dari Biak sekitar jam 10 malam, dan tiba di Korido pukul 3 pagi. Tanpa banyak membuang waktu, segala perlengkapan langsung diturunkan dari mobil, istirahat sejenak, dan langsung melanjutkan perjalanan ke Insumbabi. Karena kebanyakan personil (kira2 17 orang), maka beberapa orang terpaksa kami turunkan di pulau.
Kami mulai memancing pukul 5.00 pagi.Cuaca sangat bersahabat, arus sangat pelan (bisa dikatakan mati), dan angin pun bertiup sangat pelan. Beberapa mencoba mancing dasar, sedangkan saya mencoba jigging, karena penasaran dengan hasil jigging yang kurang memuaskan selama ini. Mancing dasar mulai menunjukkan hasil, beberapa ekor Lalosi hitam, ukuran kecil sekitar 200 - 300gr mulai dinaikkan satu persatu. Beberapa saat sesudahnya, seekor bubara dasar dan seekor gutila (sikuda) pun berhasil dinaikkan. Taksiran saya sekitar 5 - 6 kg. Jigging saya sendiri belum menghasilkan apa2.
Setelah beberapa kali turun naik dan olahraga pagi, jig mulai terasa sambaran. Rupanya ikan predator tersebut hanya menyambar jignya saja tanpa terkena assist hooknya. Terbukti dari jig yang bertanda gigi ikan. Penasaran, saya coba lagi. Yang berikut ternyata nyangkut di assist hook, tapi karena kesalahan penggunaan leader dan kesalahan setelan drag, jig saya putus dibawa oleh penghuni lautan...:D
Setelah mancing dasar dan jigging kurang mendapatkan hasil yang memuaskan, kami lalu berpindah tempat. Sepanjang perjalanan saya mencoba trolling / tunda. Dua kali lemparan, 2 kali sambaran. Yang pertama lepas, yang kedua malah rapala x-rap orange saya yang dibawa lari ikan, karena PE nya putus. Nasib...
Pukul 10 pagi kami masuk ke Insumbabi,.. makan dan ngobrol2 melepas lelah, sesudah itu kami beristirahat sampai jam 3 sore, dan kemudian kembali memancing. Memancing malam di Insumbabi ternyata jauh lebih mengesankan. Selepas matahari mulai terbenam, ikan kakap merah "table size" mulai masuk dan menghantam umpan2 kami. Rupanya tempat tersebut memang tempat potensial ikan, terbukti beberapa ekor bubara berukuran sekitar 5-6 kg berhasil dinaikkan, dan sekitar 30 ekor kakap merah dengan ukuran sekitar 2 - 3 kg ikut serta mengisi coolbox kami.
Pukul 9 malam, karena kehabisan umpan, kami berangkat pulang dengan terlebih dahulu singgah di pulau Insumbabi untuk menjemput beberapa kawan lain yang tinggal menjaga pulau..
Total hasil kami sekitar 1 coolbox penuh, dengan berat total sekitar 80 kg. Lumayan untuk makan orang rumah selama sebulan... :D
Dokumentasi kami di Insumbabi tidak banyak, karena semua personil sibuk memancing, dan seorang teman yang bertugas khusus juru foto tidak ikut.
The team : saya, yongky, ko liong, oce, charlie, ilham, govri, revol, heri, om anton (penduduk insumbabi), herman, eli (abk)





Sabtu, 03 Mei 2008
Korido, Nelayan Sejati, 23-24 April 2008
melalui jalan darat.
Kami tiba di Korido tanggal 23 malam, jam 21.00. Berisitirahat sejenak, kemudian kami memancing di sekitar hole korido sampai pukul 2.00 dinihari. Dikarenakan kondisi angin, hasil yang kami dapatkan sangat tidak memuaskan. Hanya berhasil mendapatkan seekor ikan kakap merah dengan berat sekitar 0,5 kg.
Kami lalu masuk kembali ke Korido untuk beristirahat. Besoknya, kami mulai memancing jam 12.00 siang hari. Cuaca sangat bersahabat. Angin bertiup pelan dan arus pun mengalun dengan pelan. Kami mencapai spot pertama di Pulau Rani pada pukul 13.00. Langsung semua perlengkapan diturunkan, dan satu demi satu strike terjadi, dengan hasil terbesar seekor bubara kuning. Teknik memancing kami kali ini dengan mancing dasar (umpan ikan tongkol) dan jigging. Jigging sempat 2 kali terjadi strike, tapi kemudian lepas, karena assist hook yang kami pakai sudah tidak tajam lagi.
Menjelang sore hari, kami menjaring umpan di sekitar reef depan pulau Rani sebelah utara.
Umpan yang kami jaring merupakan sejenis ikan sarden, namanya dalam bahasa Biak adalah Ineper. Umpan ini berbentuk seperti ikan sarden,
memiliki bentuk yang panjang,
warna sisik yang mengkilap dan berbau amis.
Malam harinya, kembali strike terjadi berkali2 dengan perolehan terbesar seekor
kakap merah dengan berat kira2 12 kg.
Kami memancing sampai jam 2 dinihari, dan langsung kembali ke korido,
dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Biak.
The team : Saya, yongky, gilbert, darwin, heri
guntur, anes (juru foto), oce, herman dan mesakh (abk).









Kamis, 01 Mei 2008
Bromsi, 23 Maret 2008
Destinasi mancing kali ini adalah Pulau Bromsi. Seperti sudah diterangkan di post sebelumnya, Bromsi merupakan pulau yang termasuk dalam gugusan kepulauan Padaido.
Kami berangkat dengan menggunakan dua buah speedboat pinjaman, berukuran sedang. Personel kami sebanyak 9 orang. Speedboat pinjaman kami bermesin 40 PK outboard, tapi lumayan kencang juga jalannya. Perjalanan ke Bromsi kami tempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam 45 menit.
Pulau Bromsi merupakan salah satu pulau yang sepertinya memang dikembangkan oleh permerintah sebagai tujuan wisata memancing. Di tempat ini terdapat sebuah homestay, rumah masyarakat yang digunakan sebagai tempat istirahat para anglers. Rumah ini dibangun/direhab oleh Om Roy, pemilik hotel Padaido Biak, dan dilengkapi dengan beberapa kamar tidur, genset, kamar mandi yang memadai, dan dapur. Hmmm, lumayan nyaman untuk ukuran rumah di kampung. Dekat dengan Bromsi terdapat sebuah reef besar yang oleh masyarakat setempat dinamakan reef Kasmapia/Kassinampia. Namun sayang, karena keterbatasan bahan bakar dan waktu, kami tidak sempat memancing di reef tersebut.
Kami berangkat dari Biak sekitar jam 4 sore hari, dan tiba di Bromsi sekitar jam 6 kurang. Setelah beristirahat sejenak, tim pertama langsung meluncur untuk memancing di sekitar Bromsi. Namun karena laut disekitar Bromsi dangkal, hasilnya kurang memuaskan.
Pada pagi hari, barulah kami berempat mencoba troling di sekitar reef pulau Bromsi. Hasilnya lumayan, seekor GT berukuran besar (taksiran saya sekitar 15 - 20 kg) berhasil dinaikkan. Selepas itu baru kami mencoba popping, jigging, dan mancing dasar. Rupanya karena kebiasaan kami meraba2 tempat (tanpa menggunakan fishfinder), hasil kami juga kurang memuaskan. Dari popping kosong, jigging hanya sekali strike, sedangkan mancing dasar beberapa kali strike ikan2 batu berukuran kecil dan sedang.
Yang menarik dari perjalanan saya kali ini, ini pertama kali nya saya mendapat ikan dengan cara jigging. Walaupun ikannya cuman sekitar 2 kg an, lumayan senang juga, at least barang2 jig yang sudah dibeli akhirnya menghasilkan. Ha ha...
Berikut merupakan personel kami pada waktu ke Pulau Bromsi : Saya, Yongky, Gilberth, Darwin, Mr. Frans, Mr. Longa, Ronny, Mr, Roy, dan seorang ABK.


